Dalam Artikel Ini
- Apa itu Video Cinematic
- Karakteristik Video Cinematic
- Perbedaan Video Biasa dan Video Cinematic
- Tips Membuat Video Cinematic
Apa itu Video Cinematic
Video cinematic, merupakan jenis video dengan gaya pembuatan yang meniru tampilan dan nuansa mirip seperti film-film layar lebar / bioskop. “Cinematic” sendiri berasal dari kata “Cinema” yang artinya bioskop.
Video cinematic, dibuat dengan menggunakan teknik-teknik pengambilan gambar dan pengeditan yang menonjolkan tampilan dramatis, artistik serta emosional ketika ditonton.
Video ini banyak digunakan untuk berbagai keperluan. Misalnya seperti video musik, video iklan, dokumenter, termasuk film-film pendek kreatif yang dibuat perorangan.
Karakteristik Video Cinematic
Video cinematic memiliki karakteristiknya tersendiri. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya:
- Memakai aspect ratio yang lebar, misalnya 16:9 atau 2.35:1.
- Menggunakan lighting yang khas dan sudah diatur sebelumnya
- Membuat komposisi-komposisi khusus yang digunakan pada film layar lebar
- Lebih berfokus pada objek, dan membuat latar belakang menjadi sedikit blur
- Menggunakan kamera dengan gerakan yang halus
- Menggunakan suara, musik, dan efek suara yang kualitas yang jernih
- Menggunakan grading warna yang disesuaikan dengan skenario yang dibuat
- Menonjolkan cerita dan karakter pada videonya
- Memakai kualitas gambar video yang tinggi
- Terdapat proses editing, seperti warna, kontras, dan suara
Perbedaan Video Biasa dan Video Cinematic
Keterangan | Video Cinematic | Video Biasa |
---|---|---|
Aspect Ratio | Menggunakan rasio yang lebar, seperti 16:9 atau 2.35:1 | Menggunakan rasio standar, seperti 4:3 |
Lighting | Diatur secara hati-hati sesuai yang dibutuhkan | Dilakukan secara sederhana |
Komposisi | Diatur sesuai dengan cinematic yang akan dibuat | Diatur secara sederhana |
Fokus | Lebih fokus pada objek utama | Tidak ada fokus tertentu |
Gerakan Kamera | Halus | Seadanya |
Suara | Menggunakan suara, musik, efek suara berkualitas tinggi | Menggunakan audio berkualitas rendah |
Grading Warna | Menggunakan grading warna khas | Sederhana atau tidak ada |
Storytelling | Menonjolkan karakter dan cerita | Tidak ada atau sederhana |
Kualitas Gambar | Kualitas gambar tinggi dan tajam | Kualitas biasa |
Editing | Editing dilakukan secara detail | Editing dilakukan secara sederhana |
Tips Membuat Video Cinematic
Bagi kamu yang tertarik ingin coba membuat video Cinematic, kamu bisa mengikuti tips-tips di bawah ini:
- Perencanaan
- Kamu harus membuat storyboard terlebih dulu, beserta komposisi dan rencana untuk setiap scene
- Rencanakan gaya dan mood yang akan digunakan
- Kamera
- Atur kamera secara manual untuk mendapatkan hasil yang maksimal
- Atur white balance kamera mengikuti lighting di lapangan
- Aspect Ratio:
- Gunakan aspect ratio 16:9 atau 2:35:1 untuk mendapatkah hasil widescreen
- Komposisi
- Gunakan komposisi sesuai dengan kebutuhan
- Perhatikan objek yang ingin direkam
- Lakukan eksperimen pada setiap pengambilan gambar
- Depth of Field
- Gunakan wide aperture (low f-stop) untuk lebih menonjolkan objek dan membuat latar menjadi lebih blur
- Perhatikan fokus kamera dan pastikan pengambilan gambar sudah tajam
- Pergerakan Kamera
- Gunakan teknik pans, tilts, dollies, dan sliders untuk membuat efek dinamis
- Gunakan stabilizer jika dibutuhkan
- Lighting
- Perhatikan intensitas dan arah cahaya
- Maksimalkan penggunaan cahaya natural
- Color Grading
- Sesuaikan color grading untuk mendapatkan mood cinematic
- Atur color balance dan saturasi sesuai kebutuhan
- Frame Rate
- Gunakan frame rate rendah di antara 24 sampai 30 FPS
- Gunakan efek slow motion atau fast motion pada scene tertentu
- Suara
- Perhatikan kualitas suara, disarankan gunakan mic berkualitas tinggi
- Gunakan sound efek dan musik
- Editing:
- Lakukan pengeditan secara hati-hati, pastikan setiap transisi halus
- Pastikan resolusi yang digunakan tinggi
- Storytelling
- Buat storytelling yang memikat
- Buat pengembangan cerita yang menarik